Kebanyakan Bawa Duit, Hotman dan Istri Diperiksa Polisi Italia
“Waktu ditanya ‘berapa duit lu?’ gue bilang kurang dari 5.000 euro. Padahal di kaus kaki gue, di mana-mana ada 30 ribu,”
BaskomNews.com – Pengacara nyentrik, Hotman Paris bersama Sang istri mengalami kejadian kurang mengenakkan beberapa waktu lalu. Ia disangka teroris oleh Kepolisian Italia lantaran kedapatan membawa uang hampir 20 ribu euro atau sekitar Rp 300 jutaan.
Saat berada di Milan, Italia, dijelaskan Hotman, Sang istri kedapatan membawa uang sebanyak 20 ribu euro dalam tas. Karena membawa uang dengan jumlah banyak, ia dan Sang istri pun diperiksa lama.
“Istri saya kan lagi batuk-batuk, dia taruh duit di sembarang tempat. Kan di sana peraturannya, tidak boleh bawa duit keluar. Boleh bawa duit tapi harus dilaporkan,” katanya dikutip dari tayangan Insert di Trans TV, Senin (3/12/2018).
Kemudian, lanjut Hotman, polisi setempat bertanya berapa jumlah uang yang dibawa oleh Hotman. Di situ, Hotman mengaku hanya membawa kurang dari 5.000 euro.
“Waktu ditanya ‘berapa duit lu?’ gue bilang kurang dari 5.000 euro. Padahal di kaus kaki gue, di mana-mana ada 30 ribu, ada. Nggak ketahuan kalau gue,” kata Hotman.
Berbeda dengan dirinya, kata Hotman, jumlah uang yang dibawa oleh Sang istri ketahuan pihak kepolisian. Sang istri ketahuan membawa uang hampir 20 ribu euro di dalam tasnya.
“Istri saya ketahuan. Berapa duit lu?’ katanya. Langsung dikasih tasnya, ya ketahuan lah hampir 20.000 euro. langsung polisinya datang semua, langsung di BAP langsung, dikiranya teroris, ‘dari mana lu bawa duit segini?’ katanya,” terang Hotman.
Karena kejadian itu, Hotman dan istri harus menjalani pemeriksaan selama beberapa jam dan ketinggalan pesawat. Hingga akhirnya, Hotman dibantu oleh Sang anak yang mempunyai kenalan pengacara Italia dan Swiss untuk membantunya.
Hotman dan istri pun akhirnya bisa keluar dari kesalahpahaman tersebut dan dikenakan denda 200 euro.
“Di polisinya berdebat lama, karena yang boleh masuk waktu di BAP hanya istri sama anak saya, ada dua orang. Cuma kebetulan, anak-anak saya kan sudah kuat hubungannya di sana, punya teman pengacara orang Italia. Jadi putri saya langsung hubungi temannya pengacara Italia, jadi pengacara Italia itu langsung bicara dengan polisi Italia,” jelasnya.
“Kemudian anak saya juga punya teman dengan pengacara Swiss. Jadi mereka bicara. Akhirnya polisinya percaya kita bukan teroris. Cuma dikenakan sanksi 200 euro,” tuturnya. (red/detik)