Mentan RI : Kami Lebih Pilih Sebar Bibit Unggul Dari Pada Sebar Hoax
BaskomNews.com – Selama kurun waktu 4,5 tahun, sekitar Rp 527 miliar bantuan Kementrian Pertanian Republik Indonesia digelontorkan untuk petani di Kabupaten Karawang.
Termasuk bantuan yang digelontorkan hari ini, sekitar 1.240 unit alat pertanian, 50 truk bibit kelapa, 400 ekor ayam dan kandangnya, kambing dan domba, serta bantuan lainnya diberikan Kementrian Pertanian untuk kesejahteraan petani di Karawang.
Demikian disampaikan Mentan RI, Amran Sulaiman, saat kesempatan memberikan bantuan kepada petani di Desa Pacing, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa pagi (26/3/2019).
“Ke depan kami ingin percepat bantuan untuk warga miskin 50 ekor ternak ayam per keluarga. Pakan dan vaksinnya gratis sampai bertelur,” tutur Mentan RI, di hadapan ribuan petani Karawang dan unsur Muspida Karawang yang hadir.
Di hadapan tujuh Dirjen yang dibawanya, Mentan juga memaparkan, ke depan Kementrian Pertanian juga akan menyebar bantuan bibit unggul lain untuk para petani. Namun dengan syarat para petani harus bersatu padu di dalam menjalin kekompakan.
“Tapi kami minta bapak bersatu, jangan saling fitnah. Kami Kementrian Pertanian lebih pilih menebar bibit unggul dari pada menebar hoax. Dari mulai RT, RW, kepala desa, camat sampai presiden, kita jangan saling fitnah. Presiden kita itu sangat sederhana, sangat jujur. Coba bapak ibu bayangkan, mana ada anak presiden jualan martabak. Dan itu terjadi di kesederhaan keluarga Pak Jokowi. Jadi stop hoax dan fitnah,” kata Mentan RI.
Melalui kesempatan ini, Mentan juga menyayangkan adanya beberapa isu hoax dan fitnah yang dituduhkan kepada Presiden Jokowi. Diantaranya adalah firnah Jokowi yang merupakan bagian dari keluarga PKI.
“Ada juga yang mengatakan presiden kita anti ulama, padahal hanya di pemerintahan Jokowi dicetuskan hari santri nasional. Kemudian anda mengatakan antek asing, tapi beliau merebut freepot merebut yang dikuasai asing, meskipun belum 100 persen,” timpal Mentan.
Masih disampaikan Mentan, kemudian ada juga yang mengatakan tenaga kerja asing di Indonesia membludak. Padahal ditegaskan Mentan, tenaga kerja asing di Indonesia hanya sekitar 80 ribuan, lebih besar TKI yang jumlahnya mencapai 9 juta orang.
“Kita harus melihat fakta, siapapun tidak boleh fitnah dan menebar kebencian. Kita lebih pilih sebar bibit unggul dari pada menebar hoax. Dan dalam sejarah Indonesia, hanya di masa ini ada subsidi pertanian. Lahan pertanian bapak ibu kena hama atau banjir, maka diganti dengan asuransi, begitu cintanya presiden kita terhadap petani,” tandas Mentan, yang kemudian berdialog dengan perwakilan pertani dan melakukan simbolis pemberian bantuan. (red)