Alasan Jimmy Lebih Memilih ‘Cerai’ dengan Cellica?
BaskomNews.com – Ketua DPC PKB Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari (Kang Jimmy) mengungkapkan, jika dirinya lebih memilih ‘bercerai’ atau tidak berpasangan lagi dengan Ketua DPC Demokrat Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana di Pilkada Karawang tahun 2020 mendatang.
Disampaikan Kang Jimmy, ada beberapa alasan mengapa dirinya lebih memilih mencalonkan diri di Pilkada Karawang 2020, ketimbang kembali berpasangan dengan Cellica. Adapun beberapa alasan tersebut, Kang Jimmy mengungkapkan ;
Pertama, ada kesalahan prinsip yang dilakukan pemerintahan dalam kepemimpinan Cellica dalam setiap merealisasikan program pembangunan yang sudah menjadi komitmen Cellica-Jimmy. Yaitu dimana awalnya Cellica berkomitmen menjalankan program pembangunan ‘Membangun Desa Menata Kota’. Namun pada kenyataanya malah berbalik.
“Saya tuh inginnya pembangunan berbasis data dan berbasis kebutuhan masyarakat. Coba temen-temen media lihat, sekarang Gedung Pemda II dibangun sampai menghabiskan anggaran 40 miliar lebih. Tapi sampai sekarang belum ditempati, kan mubazir. Belum lagi pembangunan trotoar 15 miliar. Padahal dua tahun sebelumnya itu trotoar baru saja dibangun, ini kan pemborosan anggaran. Dan di satu sisi kita lihat masih banyak masyarakat yang teriak ingin dibangun jalan rusak, sekolah rusak, irigasi rusak dan lain-lain,” tutur Kang Jimmy, kepada awak media.
Atas kenyataan realisasi pembangunan ini, Kang Jimmy juga mengaku semakin kecewa, ketika saran dan masukannya tidak pernah didengar lagi oleh Cellica. “Saya sudah cape ngomong. Makanya sekarang saya banyak turun ke masyarakat lagi untuk menyerap keluhan masyarakat secara langsung. Kata orang masa wakil bupati gak didenger bupati, masa wakil bupati kritik bupati, ya silahkan saja cari kenyataan yang sebenarnya. Wong pembangunan yang ada gimana keinginan Cellica kok, bukan berbasis data keinginan masyarakat,” sindir Jimmy.
Alasan kedua, Kang Jimmy mengungkapkan jika dirinya ‘sudah tidak lagi dimanusiakan’ oleh Cellica. Yaitu setiap saran dan masukan darinya selalu diabaikan. Beberapa contohnya diungkapkan Jimmy adalah soal program berantas bank emok dan rekriutmen ketenagakerjaan yang harus prioritaskan warga lokal.
“Berapa kali ngomong coba saya minta 10 miliar saja APBD untuk berantas bank emok, sampai sekarang tidak pernah didenger. Padahal itu kan keluhan masyarakat selama ini. Belum lagi soal ketenagakerjaan, tiba-tiba saja kebijakan rekriutmen tenaga kerja dikembalikan ke Disnaker, ketika saya mengumpulkan lamaran kerja di rumah dinas. Langkah saya mengumpulkan lamaran kerja seperti itu kan karena banyak calo tenaga kerja di Disnaker,” kesal Jimmy.
Alasan ketiga, Kang Jimmy mengungkapkan jika sejak satu tahun terakhir dirinya tidak pernah lagi dilibarkan dalam pembahasan anggaran di Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Sehingga ditegaskan Jimmy, hal yang wajar jika dua tahun ke belakang program pembangunan yang dilakukan Pemkab Karawang tidak berbasis kebutuhan masyarakat.
“Sejak awal saya sudah teriak-teriak, pastikan dulu data persoalan Karawang sebelum merumuskan program pembangunan. Ada berapa jumlah jalan rusak, ada berapa jumlah sekolah rusak, ada berapa jumlah irigasi yang perlu perbaikan. Setelah itu baru disinkronkan dengan kemampuan APBD. Sehingga program yang tidak bisa dikaper APBD bisa kita siasati dengan anggaran provinsi atau pusat. Tapi sekarang kan tidak begitu. Sekarang setiap kepala dinas mengajukan program asal saja. Yang penting sesuai dengan keinginan Cellica. Bukan berbasis kebutuhan masyarakat,” kata Jimmy.
Disinggung kenapa banyak melakukan manuver menjelang Pilkada Karawang 2020, Jimmy menegaskan jika dirinya bukan melakukan manuver. Melainkan hanya mengungkapkan kekecewaan, karena sudah tidak didengar lagi oleh Cellica.
“Enggak, saya gak menjelek-jelekan bupati. Tapi karena saya sudah tidak punya ruang lagi untuk menyuarakan semua ini. Makanya saya curhat sama temen-temen media seperti ini. Bagaimana sebenarnya mengelola APBD Karawang yang bener. Karena menurut saya duit Karawang itu gede. 4 trilyun lebih kalau dikelola dengan bernar, tiga tahun pemerintahan bisa selesai kok permasalahan,” tandas Kang Jimmy.(red)