Atap Ambruk, Siswa SMP di Bekasi Belajar di Laboratorium
BaskomNews.com – Atap ruang kelas yang ambruk kembali ditemukan di Kabupaten Bekasi. Kali ini, satu ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 02 Karangbahagia terpaksa tidak digunakan. Sejak Agustus lalu, atap ruang kelas ambruk. Para siswa pun terpaksa “mengungsi” di ruangan laboratorium.
“Itu masih ingat, Agustus tanggal 4 atapnya tiba-tiba ambruk. Untungnya tidak ada siswa yang kena,” kata Dedi Setiadai, salah seorang staf tata usaha saat ditemui di sekolah, Selasa, 19 November 2019.
Ruang kelas yang ambruk itu digunakan sebagai ruang belajar reguler. Sebelum rubuh, kondisi ruang kelas memang telah memprihatikan. Rangka penyangga atap yang terbuat dari kayu itu sudah mulai lapuk. Lantaran tidak ada kelas yang tersisa, ruang itu pun terpaksa digunakan.
Diungkapkan Dedi, saat kejadian, tidak ada siswa yang berada di dalam kelas. Ketika itu, atap ambruk saat jam istirahat. “Ya memang bangunan lapuk temakan usia, kemudian sempat ada sedikit gempa dan juga beberapa kali diterpa angin. Kebetulan memang tidak diisi, anak-anak sudah diamankan,” ucap dia.
Ruang kelas yang rusak berada pada salah satu sisi kelas. Ruang kelas itu berdiri paling kanan di antara empat kelas yang berjajar. Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, tidak hanya atap yang ambruk, namun beberapa sisi dinding pun terlihat retak.
Menurut Dedi, kondisi ini telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Namun, sejauh ini tidak ada tindakan berarti dari pihak dinas. Padahal, seharusnya ada tindakan sementara agar ruang kelas dimanfaatkan kemudian peristiwa atapnya kelas tidak terjadi di kelas lainnya. “(Dinas) bilangnya katanya secepatnya (diperbaiki),” ucap dia.
Kondisi ini terjadi juga di tiga ruang kelas di samping kiri ruangan yang ambruk. Meski masih digunakan, ketiga ruang kelas itu tidak bisa dikatakan layak. Atap kayu terlihat lapuk di beberapa sisi. Kemudian plafon pun hancur di beberapa sisi di sepanjang lorong kelas.
Dedi mengatakan, sekolah seluruhnya memiliki 14 ruang kelas. Namun, mayoritasnya di antaranya rusak, baik ringan maupun berat. Tercatat hanya ada empat ruang kelas yang terbilang layak lantaran baru direhab total. Sedangkan 10 ruang kelas sisanya rusak, termasuk satu kelas yang ambruk.
Lebih lanjut diungkapkan Dedi, seharusnya ada perbaikan menyeluruh dari sepuluh ruang kelas tersebut. Selain itu, dia berharap ada penambahan ruang kelas baru lantaran banyak calon siswa yang tidak tertampung karena keterbatasan ruang.
“Karena yang bisa terpakai layak cuma empat ruangan. Harusnya ditambah rombel. Ke depan kami mampu menambah ruang kelas,” ucap dia yang mengatakan, sekolah dihuni 527 siswa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda membenarkan kondisi yang terjadi di SMPN 02 Karangbahagia. Namun, kondisi tersebut telah didata dan sudah dicantumkan dalam daftar sekolah yang diperbaiki melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2020.
“Laporannya sudah kami terima dan langsung diarahkan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Terakhir pada pengajuan APBD sudah dimasukkan sekolah tersebut untuk diperbaiki,” ucap dia.
Meski dengan kondisi yang tidak sepenuhnya layak, Carwinda memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan. “Siswa yang ruangannya rusak saat masih bisa menggunakan laboratorium sebelum nanti dibangun sekolahnya,” ucap dia. (PR)