Karawang Gagal Panen, Wakil Bupati Kritik Habis Menteri Pertanian

0

foto edit

banner 468x60

BaskomNews.com – Terbilang disebut gagal panen lantaran pola tanam para petani yang dipaksakan setahun harus 3 kali tanam, sehingga harga beras di Karawang mengalami kenaikan sampai Rp 2 ribu rupiah untuk setiap jenis berasnsya, Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari (Kang Jimmy) mengkritik habis kebijakan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Berdasarkan hasil diskusi dengan para petani dan pedagang beras di Pasar Johar Karawang, Kang Jimmy menyimpulkan, jika matoritas gagal panen di Karawang disebabkan oleh hama. Dikatakan Kang Jimmy, banyaknya hama yang menyerang lahan pertanian di Karawang lantaran para petani yang terlalu dipaksakan harus melakukan tanam padi setahun tiga kali. Sehingga tanaman padi tidak terkontrol dengan baik.

banner 336x280

“Beras naik ini karena adanya hama yang dialami petani. Hama yang sebanyak ini karena adanya sistem pemaksaan tanam 3 kali selama satu tahun. Jadi yang terhormat kepada Menteri Pertanian, tolong dievaluasi kembali kebijakan ini. Kalau mau 3 kali tanam dalam setahun, satu kalinya itu tanaman palawija,” kata Kang Jimmy, saat melakukan sidak ke pasar beras di Pasar Johar Karawang, Selasa (16/1/2018).

Sewaktu Menteri Pertanian dan rombongan datang ke Karawang untuk meninjau lokasi pertanian di Karawang, sambung Kang Jimmy, yang dilihat hanya areal pertanian yang ada di pinggiran jalan. Sehingga areal pertanian ke dalam tidak terpantau.

“Bapak waktu datang ke Karawang, pertanian yang bagus itu yang di depannya saja, yang ke belakangnya jelek semua kena hama. Jadi sekali lagi tolong yang terhormat Pak Mentri Pertanian, lebih baik kita memaksimalkan hasil dengan cara sistem tanam palawija. Tanam padi setahun dua kali, satu kalinya tanam palawija. Insya Allah tanah kita akan gembur terus, dari pada dipaksakan setahun harus 3 kali tanam padi,” katanya.

Adanya kenaikan harga beras yang bukan hanya terjadi di Karawang ini, melainkan terjadi secara nasional, akhirnya Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebiajakan impor beras. Satu sisi, kata Kang Jimmy, impor beras yang dilakukan negara ini akan meringankan beban rakyat, karena harga beras akan jauh lebih murah.

Namun di sisi lain, para petani tentu akan menjerit. Karena harga dasar gabah akan menurun. “Sekarang Pak Presiden akan impor beras, ya rakyat pasti seneng. Tapi insya Allah petani akan nangis, dengan harga dasar gabah turun manakala mendatangkan beras dari luar negeri,” timpal Kang Jimmy.

Masih dikatakan Kang Jimmy, kebijakan setahun tiga kali tanam untuk petani ini merupakan kebijakan yang memberatkan salah satu kelompok rakyat. Yaitu dimana kelompok rakyat yang satu akan merasa tertolong dengan harga beras yang murah. Tetapi kelompok rakyat lainnya seperti petani akan menjerit, karena harga dasar gabah turun.

“Oleh karenanya Menteri Pertanian yang terhormat, sudah pak. Tidak semua kebijakan zaman Pak Soeharto itu jelek. Zamannya Pak Soeharto, tanam padi itu setahun dua kali, satu kalinya palawija. Sehingga insya Allah tanah gembur terus, hasil panennya melimpah,” tandas Kang Jimmy.

Berdasarkan hasil sidak di pasar beras di Pasar Johar Karawang ini, sebagian petani dan penjual beras yang sempat berdiskusi dengan Kang Jimmy juga bersepakat, jika seharusnya para petani jangan dipaksakan untuk melakukan cocok tanam tiga kali selama satu tahun.

Karena hal tersebut tentu akan melelahkan para petani. Sehingga tanaman padi tidak terkontrol dengan baik dan banyak diserang hama yang menyebabkan gagal panen setiap tahunnya. “Iya pak bener, kalau bisa setahun dua kali tanam saja,” celetuk salah seorang petani , saat berdiskusi dengan Kang Jimmy di Pasar Johar Karawang.(king)

banner 336x280