Siswi SMP-IT Dipaksa Piknik dengan Biaya Rp 1,75 Juta, Toto: Itu Pelanggaran!
“Disini jelas ada unsur paksaan. Harusnya, pihak sekolah tak memaksa”
BaskomNews.com – Orang tua seorang siswi di salah satu SMP-IT di Karawang merasa kecewa dengan apa yang dilakukan pihak sekolah kepada anaknya. Betapa tidak, si anak dipaksa untuk ikut kegiatan raihlah (piknik), ke Bandung, selama 4 hari dengan biaya Rp 1,75 juta.
“Awalnya, pihak sekolah mengatakan kalau kegiatan itu tak memaksa. Tapi nyatanya, ketika saya menyatakan tidak mengikutsertakan anak untuk kegiatan itu, si anak tiap hari dipanggil oleh pihak sekolah. Bahkan saat dia belajar pun dia harus menghadap guru, karena dipanggil terkait urusan itu,” ujar Novi, orang tua siswi di SMP-IT tersebut.
Yang jadi keberatan dia, selain biayanya cukup besar, juga karena anaknya sudah kelas 9 dan akan menghadapi UN. “Harusnya pihak sekolah menyadari itu. Bukan memaksakan kehendaknya,” tambah Novi.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Karawang, H. Toto Suripto menandaskan, apa yang dilakukan pihak sekolah tersebut sudah masuk dalam kategori pelanggaran. “Disini jelas ada unsur paksaan. Harusnya, pihak sekolah tak memaksa, karena kegiatan seperti itu bukan merupakan bagian wajib dari penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar,” ujarnya, Rabu (7/3/2018).
Terlepas itu sekolah negeri atau swasta, lanjut Toto, yang jelas, sekolah tersebut berada di wilayah Kabupaten Karawang, dan dirinya mempunyai kewajiban untuk melindungi warga Karawang, terlebih generasi muda.
“Saya akan meminta lewat Dinas Pendidikan untuk memanggil kepala sekolah terkait, guna melakukan klarifikasi terkait hal ini,” katanya. (SiD)