Rencana Peluasan TPAS Jalupang Karawang di Tolak Warga Desa Wancimekar

0
banner 468x60

 

KARAWANG, BASKOMNEWS – Rencana Pemerintah Kabupaten Karawang akan melakukan perluasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru mendapat penolakan warga sekitar.

banner 336x280

 

 

 

Menurut warga setempat keberadaan TPAS Jalupang yang sudah bertahun-tahun ini hanya memberikan polusi yang menyebabkan penyakit bagi masyarakat.

 

 

 

 

Warga Wancimekar Sodikin (35) mengatakan, dirinya menolak perluasan TPAS Jalupang karena sangat berbahaya bagi kesehatan warga sekitar. Sebab kata dia, lokasinya berada dekat dengan pemukiman warga.

 

 

 

 

Tak hanya itu, kata dia bahkan lokasi TPAS Jalupang tersebut tak jauh dari area pesawahan yang berdampak terhadap padi yang dihasilkan buruk bahkan terancam gagal panen.

 

 

“Saya sebagai warga Desa Wancimekar dengan tegas menolak rencana pelebaran atau perluasan TPA jalupang. Karena itu sangat merugikan kami,” katanya.

 

 

 

Bagi dia seharusnya pemerintah desa setempat memikirkan kepentingan kesehatan masyarakatnya dalam pelebaran yang akan dilakukan.

 

 

 

 

Maka ia meminta Pemdes Wancimekar untuk menolak pelebaran yang direncanakan Pemda Karawang.

 

 

“Kita berharap Pemdes Wancimekar bisa mengambil sikap tegas dengan menolak rencana pelebaran Jalupang yang dilakukan Pemda Karawang demi kesehatan masyarakat. Kalau tidak menolak namanya merugikan rakyat. Sama saja dia mematikan kami secara perlahan,” terangnya.

 

 

 

Lanjutnya, diketahui beberapa waktu yang lalu TPAS Jalupang mengalami kebakaran sehingga dampak dari keberadaan TPAS Jalupang ini bener-benar dirasakan oleh masyarakat, tidak sedikit masyarakat merasa sesak karena asap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut.

 

 

 

“Disini pernah terjadi kebakaran bahkan belum lama kejadiannya itu. Kalau TPA nya dilebarkan, cukup bahaya banget. Kemarin saja kebakaran besar bahkan berhari-hari, Pemda Karawang tidak ada kepeduliannya terhadap warga sekitar malah mengadakan konser perpisahan bupati yang ngundurkan diri maju sebagai caleg,” tegasnya.

 

 

 

Sementara itu, warga wancimekar yang juga merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Budi Pertiwi Aad Alivia mengatakan, perluasan TPAS Jalupang hanya akan membuat polusi semakin tinggi sehingga rencana perluasan seharusnya mendapat penolakan.

 

 

 

“Kalau pelebaran TPA jalupang, ini efeknya akan berantai. Kami harap Pemda Karawang bisa mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.

 

 

 

Jika tetap akan melakukan perluasan, dirinya bersama masyarakat akan menggeruduk Pemdes Wancimekar untuk menyatakan sikap untuk tetap menolak adanya perluasan TPAS Jalupang tersebut.

 

 

 

“Karena ini bagian dari aspirasi masyarakat maka dengan itu kepala desa harus tegas menolak pelebaran TPA Jalupang tersebut,” ucapnya.

 

 

 

Selain itu, warga Desa Wancimekar yang juga merupakan Pengurus BEM Universitas Singaperbangsa Karawang Tri Prasetio mengatakan, adanya rencana pelebaran TPA jalupang bukanlah suatu solusi yang cemerlang.

 

 

 

Karena hal itu akan menimbulkan polemik baru dengan jumlah sampah tak akan berkurang melainkan akan terus bertambah.

 

 

 

Maka dari itu, kata dia alangkah baiknya menggunakan anggaran tersebut untuk membeli mesin pengelola sampah agar masyarakat tidak menjadi korban dan merasakan dampak dari buruknya keberadaan TPS tersebut.

 

 

 

“Saya rasa hari ini pelebaran TPA Jalupang bukanlah solusi, malah menambah polemik baru dengan jumlah sampah yang tak akan berkurang bahkan terus bertambah. Jadi jangan buang-buang anggaran buat pelebaran, lebih baik gunakan buat mesin pengelola sampah, jangan sampai masyarakat jadi korban saja, dan merasakan dampak buruknya saja,” tutupnya. (Yfn/Yn)

banner 336x280